Situasi di Timur Tengah kembali memanas setelah kelompok Houthi meluncurkan serangan rudal dan drone secara intensif ke wilayah Israel. Serangan ini menandai eskalasi serius dalam ketegangan regional yang terus berkembang sejak beberapa bulan terakhir.
Menurut laporan militer Israel, sistem pertahanan udara mereka langsung aktif begitu mendeteksi gelombang serangan dari arah Yaman. Iron Dome dan sistem pertahanan lainnya bekerja keras menangkis puluhan rudal dan drone yang mengarah ke sejumlah wilayah strategis. Beberapa ledakan terdengar di sekitar kota selatan Israel, namun belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa.
Kelompok Houthi mengklaim bahwa mereka meluncurkan serangan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, serta sebagai respons atas kebijakan Israel yang dianggap menindas. Dalam pernyataan resminya, Houthi menyatakan tidak akan berhenti sampai Israel menghentikan agresinya di wilayah Gaza dan Tepi Barat.
Pemerintah Israel langsung merespons dengan memperkuat pertahanan di wilayah selatan dan mempersiapkan kemungkinan balasan militer. situs medusa88 Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa negaranya akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang mencoba mengancam kedaulatan nasional.
Di sisi lain, komunitas internasional mulai menyuarakan keprihatinan. Beberapa negara mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan mencegah konflik semakin melebar. Namun, hingga kini, ketegangan belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Serangan Houthi ini menunjukkan bahwa konflik di Timur Tengah tidak lagi bersifat lokal, melainkan semakin melibatkan berbagai aktor lintas negara. Eskalasi ini bisa membawa dampak besar, baik secara politik, ekonomi, maupun kemanusiaan, di kawasan maupun global.